PKM PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU BAHASA INDONESIA DI SMK 7 KABUPATEN BONE

Teknologi informasi memang telah berjalan cepat. Media sosial berkembang sedemikian cepat. Namun begitu kemampuan menulis tetap saja dibutuhkan. Tulisan di media sosial dibutuhkan untuk melengkapi informasi yang tidak mampu disampaikan oleh gambar. Sekarang ini ruang untuk menulis bergerak semakin luas dengan peredaran yang lebih cepat. Jika dulu tulisan ilmiah popular hanya dimuat melalui media cetak dan diedarkan secara manual. Sekarang ini pemuatan tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui media online dan diedarkan menggunakan link ke media semacam Whatsapp maupun Whatsapp Group sehingga ketersampain dari artikel itu lebih cepat.Sekarang ini banyak bermunculan media online seperti detik.com, kompas.id, mojok.co, dan lain sebagainya. Penulis dapat mengedarkan tulisannya melalui media tersebut. Guru adalah seorang pendidik yang memiliki kecakapan akademik. Guru juga dibutuhkan pendapatnya oleh masyarakat demi kebaikan masyarakat entah itu tentang pengetahuan, pendidikan, dan perilaku anak. Guru secara luas tidak hanya guru bagi siswanya tetapi juga guru bagi masyarakatnya. Sumbangsih pemikiran guru tersebut dapat disampaikan melalui tulisan artikel ilmiah popular.Era digital seperti sekarang ini banyak informasi yang beredar masuk ke dalam perangkat seluler kita. Sayangnya kebenaran dari berita yang berdar melalui tulisan maupun gambar tadi sulit dipercaya. Itu lah mengapa kemampuan menulis ilmiah popular diperlukan. Menilik dari sifatnya tulisan ilmiah maka harus memalui jalan ilmiah. Tulisan ilmiah harus sudah benar terlebih dahulu secara data, sumber data, metode, hingga simpulan. Kedua sifat bahasanya popular mengikuti bahasa yang digunakan oleh pembacanya agar menarik untuk dibaca. Jadi Tulisan ilmiah popular adalah siasat untuk menyampaikan ide-ide ilmiah dengan bahasa yang popular agar diterima luas oleh masyarakat.Masalah yang dihadapi mitra dalam menulis artikel Ilmiah Populer adalah menemukan 1) isu-isu/tema apa saja yang layak menjadi bidang atau bahan yang perlu ditulis. 2) Selain itu, mitra juga belum mengenal media online dan cetak, 3) Rubrik-rubrik yang bisa memuat tulisannya, 4) Bagaimana prosedur pengiriman, dan alamat pengiriman. 5) Bagaimana bentuk/struktur Artikel Ilmiah Populer dan bahasa yang digunakan. Sedangkan solusi yang ditawarkan oleh tim PKM adalah pelatihan Menulis Artikel Ilmiah Populer. Kegiatan PKM dilakukan secara daring dengan menggunakan media Google Meet karena Kota Semarang masuk dalam wilayah Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat. Teknik kegiatan berupa teori dan praktik menulis artikel ilmiah populer.Berdasarkan hasil kegaitan PKM setelah dialkukan analisis tulisan peserta pelatihan yang mengikuti pelatihan penulisan artikel ilmiah popular ditemukan beberapa hal, yaitu: 1) belum tahu bentuk tulisan karya ilmiah popular; 2) belum bisa membedakan tulisan ilmiah dan tulisan ilmiah popular; dan 3) tulisan terlalu spesifik untuk media umum, tidak aktual, dan tidak tahu cara mengirimkannya. Hasil kegiatan pelaksanaan PKM secara daring menunjukan bahwa antusias peserta mengikuti kegaitan sangat baik hal itu tampak pada jumlah peserta yang masih bertahan di awal sampai akhir kegiatan masih sama yaitu 57 peserta. Selain itu antusiasme peserta dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab yang komunikatif antara peserta dan pemateri.